Refleksi Di Hari Pahlawan ” Koperasiku Pahlawanku “

TANGERANG,news lnvestigasi-86.

Denyut nadi ekonomi seperti sesak nafas akibat badai corona yang menerjang terjang sejak Februari
silam. Menurut survey yang dilakukan UMKM Crisis Center, sektor UMKM berperan besar bagi ekonomi negara ini.
Sektor itu menyerap lebih dari 100 juta tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Bacaan Lainnya

Berkaitan gerak usaha UMKM dan dampaknya terhadap nilai
transaksi UMKM di tengah pandemi, Hasilnya sebanyak 36,7 persen responden UMKM mengaku penjualan mereka mandek selama pandemi, Berikutnya 26 persen UMKM menyebutkan mereka mengalami penurunan penjualan lebih dari 60 persen. Jadi, 62,7 persen dari responden klenger oleh badai corona.

Survei itu juga menyebutkan, sektor UMKM yang mengalami penurunan penjualan di kisaran 31-60 persen ada 15 persen. Lantas, yang omzet penjualannya merosot antara 10-31 persen ada 14,2 persen. Hanya ada 8,1 persen yang transaksinya turun sampai 10 persen, sama atau bahkan
meningkat. Jadi secara umum lebih dari 90 persen UMKM menderita.

Sebanyak 2.322 koperasi dan 185.184 pelaku usaha UMKM terdampak pandemik Covid-19. Kebanyakan koperasi yang terkena dampak Covid-19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman. Sementara itu berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja dan BPJS Ketenagakerjan, ada sekitar 2,8 juta pekerja yang terdampak Covid- 19. Hal ini akibat terhentinya operasional perusahaan tempat mereka bekerja. Sedangkan menurut data
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), jumlah pekerja yang di-PHK dan dirumahkan lebih besar lagi mencapai di atas 6 juta.

Pekerja atau buruh di sektor UMKM menjadi kelompok yang paling terdampak akibat penyebaran Covid-19. Sektor usaha UMKM yang paling banyak merumahkan pekerjanya yakni,
Industri Pariwisata beserta turunannya seperti Hotel, restoran dan Catering.
Statistik Perbankan Indonesia versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, kredit yang sudah
disalurkan ke sektor UMKM dari tahun ke tahun terus meningkat.

Pada 2018, kredit yang mengalir ke UMKM mencapai Rp969.973 miliar. Pada 2019, volume kredit itu naik 7,69 persen menjadi Rp1.044 triliun, dan hingga Januari 2020 kredit itu sudah mencapai Rp1.031 triliun. Meski tidak sampai ke level yang keterlaluan, tren non performing loan (NPL) di UMKM juga naik. Pada 2018, NPLnya hanya 3,34 persen, naik menjadi 3,47 persen pada 2019 dan 3,81 persen pada Januari 2020.

Disisi lain, dalam situasi krisis seperti saat ini, UMKM menjadi harapan untuk mendongkrak ekonomi domestik, sekiranya mereka masih punya energi. Pemerintah memahami betul situasi yang pelik ini. Sejumlah insentif untuk menjaga agar roda bisnis UMKM tetap berputar di tengah pandemi Covid-19 telah dirilis. Pemerintah RI menyiapkan empat langkah untuk memitigasi dampak COVID-19 terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

-Pertama, yakni percepatan bagi upaya relaksasi restrukturisasi kredit UMKM yang mengalami kesulitan.
-Kedua,dalam masa pandemi ini, presiden meminta agar disiapkan skema baru pembiayaan, terutama berkaitan dengan investasi dan modal kerja yang pengajuannya lebih mudah dengan jangkauan terutama bagi daerah-daerah yang terdampak.
-Ketiga, memasukkan para pelaku usaha mikro atau masyarakat yang membutuhkan dalam skema bantuan sosial, terutama yang berkaitan dengan paket sembako.
-Keempat, UMKM diberikan peluang terus untuk berproduksi di sektor pertanian, industri rumah tangga, warung tradisional sektor makanan, dengan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk itu, dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November 2020, Koperasi Karya Sejahtera Utama bekerja sama denga Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII Learning Center) mengadakan kegiatan “REFLEKSI HARI PAHLAWAN” dengan Tema #KoperasikuPahlawanku yang bertujuan membangkitkan semangat para pelaku Koperasi dan UKM guna berperan aktif dalam Pemulihan Perekonomian di Era Pandemi Covid-19.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa 10 November 2020, Pukul 10.11 WIB, bertempat di Virtual Zoom Cloud Meeting dan Offline Mall Teras Kota BSD
Zoom PII Learning Center BSD City, Tangerang Selatan-Banten, yang meliputi diantaranya;
-Ziarah Do’a dan renungan suci di Makam Pahlawan Seribu di Serpong Tangerang Selatan
-Pameran Produk Koperasi dan UKM.
-Workshop Digitalisasi Koperasi dan UKM
-Penghargaan Tokoh Koperasi Berprestasi.
-Bakti Sosial dan Donor Darah
-Talkshow edukasi regulasi dan kebijakan pembinaan Koperasi dan UKM.

Dengan Narasumber :
-Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN), Drs. H. Nurdin Halid
-Wakil Ketua Komite II DPD RI, Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si
-Kepala BNPB/Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Dony Monardo
-Dirjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian, Ir. Gati Wibawaningsih, M.Ec.
-Asdep Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Nasrun, S.Sos., MAB.
-Ketua Koperasi Karya Sejahtera Utama, Abdul Rokhim.

(endi ruhita).

Pos terkait