JAKARTA,newsinvestigasi-86.com
TNI-AL menyatakan Pemilik seaglider yang ditemukan nelayan di laut Selayar, Sulawesi Selatan ini masih misterius.
Tidak ada keterangan di Badan Drone Laut sejak pertama kali ditemukan.
” Kita tidak merekayasa, Seaglider ini masih persis seperti yang ditemukan nelayan, Tidak ditemukan ciri-ciri Perusahaan Negara pembuatnya, tidak ada tulisan apapun di sini “, ujar Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).
Seaglider tersebut ditemukan oleh Saerudin (60) seorang nelayan 26 Desember 2020 pagi hari. Seaglider itu punya dua sayap 50 cm, panjang bodi 225 cm, baling-baling (Propeller) 18 cm di bawah, panjang antena 93 cm. Ada pula lnstrumen mirip kamera di bodi.
” Seaglider ini dioperasikan untuk menghimpun data Oseanografi, bisa digunakan untuk keperluan lndustri pengeboran, lndustri perikanan, maupun kepentingan Militer dan pertahanan, Bisa Dipakai untuk Pembuka Jalan Kapal Selam “, ujarnya.
” Yang jelas, Indonesia tidak punya alat seperti ini, Kalau Kita tidak punya Kemungkinan bukan milik Indonesia bisa jadi milik pihak luar Negeri yang sedang riset bareng peneliti lndonesia”.
Yudo Margono mendengar, ada peneliti dari Indonesia yang bekerja sama dengan pihak luar Negeri. Mereka melakukan riset bareng.” Bisa jadi, seaglider ini untuk keperluan riset yang dimiliki pihak luar Negeri tersebut “, imbuhnya.
TNI-AL akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait, termasuk Badan Pengkajian dan Penerpaan Teknologi (BPPT).Nanti Kita akan berkoordinasi dengan Kementerian riset ataupun BPPT untuk meneliti lebih dalam untuk alat tersebut.
” Selain itu, TNI AL juga akan berkoodinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mencari tahu siapa pemilik seaglider ini. Soalnya, sampai sekarang belum ada pihak luar Negeri yang mengklaim sebagai pemilik alat ini, ” pungkasnya.
(E.ruhita/riff).