KABUPATEN BATANG,
Bertempat di Aula Kantor Balai Desa Desa Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, puluhan warga yang menjadi peserta lelang mengikuti lelang yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sawahjoho melalui panitia lelang. Adapun yang di lelang adalah tanah bengkok di dukuh plumbungan,tanah bengkok lebe, kios panjatan, kios Blusukan, kolam ikan, tanah(mie jowo), bengkok kasi Pemerintah dan bengkok Kadus Krajan 2. Acara dilaksanakan pada hari jum’at (24/11/2023) dan dimulai pada pukul 20.30 Wib.
Hadir dalam acara lelang tersebut yaitu Pemerintah Desa,BPD, para RT dan beberapa peserta lelang Desa Sawahjoho. Dalam acara tersebut antara peserta lelang dan panitia lelang agak sedikit berselisih pendapat terkait harga awal lelang terlalu tinggi menurut para peserta lelang.
Suradi salah satu peserta lelang menyampaikan bahwa lelang itu harusnya dari harga awal yang rendah terus ditawar sampai harga tertinggi bukan harga dari awal lebih tinggi baru menawar ke harga yang lebih rendah.
“yang namanya lelang itu harus nya dari harga awal rendah ke harga yang paling tinggi, bukan dibalik dari harga awal yang tinggi ke harga yang lebih redah,kalau begitu konsepnya itu seperti dijual “,ujarnya.
Namun ketika lelang sedang berlangsung, ada puluhan warga juga yang datang di acara tersebut walaupun tanpa surat undangan terkait acara tersebut,namun dengan tujuan yang berbeda, yakni meminta transparansi terkait kebijakan Pemerintah Desa yang diduga Kepala Desa tidak transparan mengenai anggaran-anggaran yang ada di Desa Sawahjoho.
Adapun hanya beberapa peserta yang berhasil memenangkan lelang itu karena ada beberapa peserta yang merasa harga awal lelang masih tinggi. Setelah rangkaian acara lelang itu selesai maka panitia menutup acara lelang yang berakhir sekitar pukul 23.00 Wib.
Setelah acara lelang ditutup beberapa warga yang hendak menanyakan perihal kebijakan dan transparansi Kepala Desa yang diduga telah melakukan penyimpangan anggaran-anggaran yang ada di Desa Sawahjoho. Zainal Abidin selalu Kepala Desa menerima kehadiran warga tersebut.
Kedatangan warga ke acara lelang walaupun tanpa surat undangan itu atas dasar inisiatif karena pada beberapa waktu yang lalu pada tanggal (14/11/2023), warga yang bertemu dengan BPD yang membahas tentang kebijakan dan transparansi Pemerintah Desa Sawahjoho yang berjanji akan mempertemukan antara warga dan Kepala Desa sampai saat itu belum ada kejelasan kapan waktunya,warga menganggap sudah terlalu lama tanpa kabar dari Ketua BPD.
Warga menanyakan kebijakan dan transparansi kepada Kepala Desa yang mana ada beberapa kebijakan yang diduga tidak pas dan tidak transparan seperti mobil ambulan yang katanya mau di lelang, BumDes, Tanah diperbatasan antara Desa Sawahjoho dan Desa candiareng. Terkait mobil ambulan padahal warga berharap agar mobil ambulan tersebut tidak di lelang karena warga masih membutuhkan, walaupun sudah berumur tua namun masih bisa bermanfaat apabila ada warga yang membutuhkan nya.
Sugeng selaku warga merasa tidak setuju untuk mobil ambulan yang akan dilelang. ” Saya tidak setuju apabila mobil ambulance itu akan dilelang karena mobil tersebut apabila dianggarkan untuk perbaikan, itu masih bisa digunakan, karena mobil itu masih bermanfaat buat warga apabila ada warga yang membutuhkan nya “, tegasnya”.
Lain halnya dengan Purnomo,yang menanyakan transparansi terkait BumDes yang juga akan dilelang yang mana dengan hal tersebut dirinya merasa kecewa akan hal itu.
“saya mendengar kok kandang bebek yang notabene itu adalah BumDes kok mau dilelang juga, kenapa tidak musyawarah ke masyarakat dulu, lantas kemana hasil ternak bebek itu? dan kemana bebek nya sekarang? Serta siapa saja sih struktural pengelola BumDes itu? kok selama ini warga kurang tahu terkait hal itu, saya sangat kecewa akan hal ini yang mana ketika dikonfirmasi antara pengelola BumDes, BPD dan Kades saling lempar merasa tidak tahu, terus warga harus bertanya ke siapa lagi,” ucapnya.
Berhubung di acara pertemuan itu sudah larut malam, maka dari pihak Pemdes menyampaikan untuk disudahi, karena merasa tidak puas atas jawaban-jawaban dari Kepala Desa maka warga meminta diadakan pertemuan lagi. Warga agak terpancing emosi ketika salah satu Perangkat Desa menyampaikan bahwa akan diadakan pertemuan lagi untuk membahas hal itu nanti setelah pemilu selesai, sontak warga merasa marah dan kaget akan hal itu yang mana warga menginginkan pertemuan itu dilakukan secepatnya.
BERSAMBUNG…..
(DeKa)