KUBU RAYA,
Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) yang menyasar bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kehadiran program yang dikucurkan itu dapat membantu warga yang kurang mampu. (4 Nov 2022)
Mega Timur adalah salah satu desa/kelurahan di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, provinsi Kalimantan Barat, yang ikut mendapatkan program ini.
Ibu aisyah Salah satu warga Desa Mega Timur Dusun mega melati rt /rw 08 / 03 Timur : Parit ganduk yang mendapat bantuan pembuatan wc ketika di wawancarai awak media mengatakan “Saya merasa senang dapat bantuan pembuatan wc ini, karena dulu rumah saya tidak ada wc. Tetapi saya tidak tahu jelas dari siapa dan jumlah anggaran nya berapa, yang saya tau bernama Wiwin yang datang berkunjung ke rumah saya”, ujar aisyah.
“Pada saat pak wiwin berkunjung ke rumah saya dia menanyakan di rumah ini ada WC kah, saya menjawab tidak ada wc, InsyaAllah nanti saya usahakan , tapi saya tidak janji, tapi saya usahakan , nanti ada program bedah wc , mungkin ibu nanti bisa dapat.
Saya tidak tau berapa jumlah dana untuk pembuatan wc tersebut, karena pak wiwin tidak ada memberitahu kepada saya”. Ujarnya.
Di sini ada 5 rumah termasuk saya yang dapat bantuan pembuatan wc “, jelas Aisyah.
Tempat yang sama di rumah kediaman ibu Aisyah, Pak Ali sebagai tukang mengatakan bahwa “saya mendapat kan upah dari pembuatan wc ini sebesar 2 juta.
Dengan upah dua juta kayak nya gak ngejar, ini soal nya sudah 2 minggu di kerjakan belum selesai, soalnya yang agak berat di bawah nya, terutama sepiteng nya, mau sekitar 5 hari mengerjakan sepiteng nya, ini belum kelar lagi, pekerjaan ini 75 persen lah baru jadi nya”.
Upah tukang 2 juta itu minim , mau nya tukang ditambah lagi upah nya, memang saya belum pernah menyampaikan ini ke pak Erwin yang mengurus ini, tapi nanti akan saya coba untuk menyampaikan. Ujar ali
Lebih lanjut ali mengatakan “Untuk bahan-bahan nya ini dari Erwin semua, kita hanya tinggal mengerjakan saja, menurut pandangan saya untuk biaya nya pembuatan wc ini sekitar 6 sampai 7 juta, diluar upah pekerja”.
Di tempat terpisah Juhardi selaku pendamping Lapangan program Pasimas di Desa Mega Timur mengatakan bahwa “Dana dari APBN, aspirasi dari dewan PAN dengan dana sebesar 475.000.000
Kalau di sistem perjanjian SPK nya 500juta, 25 juta untuk operasional kegiatan.
Uang di transfer ke rekening KSM dengan 2 tahap. Kami baru melakukan penarikan dua kali”, ujarnya.
“Tahun 2021 mulai masuk program ini dengan menggunakan dana dari dana APBN pusat,progam ini dana APBN tetapi karena partai yang meletakkan lokasi nya mereka maka inilah dinamakan dengan dan aspirasi”.jelas nya
Tahun 2022 Masuk lah dana aspirasi ini, termasuk di Mega timur , di kubu raya ini saja itu ada 20 desa termasuk Mega timur
Nah mega timur ini,sama dengan desa puguk kemudian ada di kecamatan batu Ampar 2 ini aspirasi dewan.
Data dari Mega timur ini diambil dari tahun yang lalu dengan data ada 30 unit.
Sepengetahuan saya pengajuannya tidak berdasarkan desa karena desa tidak memiliki data warga yang tidak memiliki WC. Lebih fiks nya data berada di puskesmas.
Juhardi menjelaskan ” karena ini bentuk nya swakelola dia tidak berdasarkan satu unitnya berapa, misal 1 unit 15 juta, tidak seperti itu tapi global, karena hitungan nya bukan berdasarkan unit, misal kan 500 juta di bagi 30 tidak seperti itu, tetapi hitungan nya 500 juta itu harus memenuhi minimal 35 KK.
Data pengajuan ini dari kawan- kawan partai. Kemudian kami masuk sebagai pendamping untuk mensurvei ulang cocok atau tidak benar atau tidak. Layak atau tidak itu ada progam yang pertama itu dia orang tidak mampu,dia punya bayi dibawah umur 2 tahun ,punya ibu hamil , punya orang cacat”.ujarnya
Mereka mengajukan sekitar 65 unit data itu,yang di survei ada 58 unit,tetapi yang dapat hanya 30 unit.
Karna ini bentuknya swakelola,tidak berdasarkan per unitnya berapa tapi global hitungannya, Karena hitungannya dia tidak berdasarkan unit tetapi hitungannya harus memenuhi 35 kk. Pembangunan 30 unit pemanfaatannya sekitar 35 kk “. Jelasnya.
Lebih lanjut juhardi mengatakan Jadi sistemnya hitungan program secara teknis yang pertama harus berdasarkan progam harus berdasarkan HOK ( Hari Orang Kerja) kemudian progam nilai itu dari 500juta 5% untuk kegiatan operasional seperti laporan keuangan,biaya survey,biaya pertemuan. Kemudian 95% nya ,60% untuk fisik, 35% untuk upah.Jadi maksimal 35%Berdasarkan dari ketentuan program. Nah, kalau misalkan dari sistem lapangan sistem borongan itu diperbolehkan tapi sistem laporan nya itu tetap berdasarkan HOK .
Juhardi mengatakan “Contoh sederhana kebanyakan proyek itu pasti menggunakan HOK, sebab nya kenapa harapannya satu masyarakat dapat penghasilan dari upah kerja,yang kedua penyerapan tenaga kerja lebih banyak itu keuntungan dari HOK . Tetapi kalau sistem borongan pasti enggak, sebabnya kenapa dia pingin kerja sendiri atau kerja cuma berdua, cepat kerjanya. Tetapi kalo kita menerapkan ke lapangan harus HOK kondisi seperti ini tidak memungkinkan.
Yang sering terjadi di lapangan kenapa harus ada pendamping lapangan yang pertama bahwa ini sistemnya sistem laporan online, yang kedua sistem laporan tepat 31 Desember sudah selesai, yang ketiga keterbatasan tenaga KSM yang belum bisa mengkondisikan. Nah kami dalam posisi seperti ini kami tidak termasuk ke dalam dana 5 % dana 500juta itu . Tapi kami dana dari PU bahwa kami di kontrak selama 3 sampai 5 bulan untuk mendampingi mereka terutama dalam 3 hal. Yang pertame intropikasi kerjaan mereka, kedua melihat fasilitasi kerjaan dan yang ketiga memastikan bahwa bangunan untuk laporan “,jelas Juhardi.
Wiwin selaku Ketua kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM) mengatakan “kita pakai Sistem borongan karna begini kalau kita harian masuknya biasa tengah hari hujan,banjir karna bulan sekarang kan jadi bingung juga harinya panjang begitu.
Untuk ukuran WC nya sebenarnya 1,36 m x 1,56 m saya bulatkan 1,40 m x 1,60 m”.
Juhardi mengatakan “kalau di RAB 1,36 m x 1,56 m. Dengan tujuan supaya tukang tidak bingung.
Lebih lanjut Juhardi mengatakan “Setiap pencairan tim pokir yang pegang uangnya. Juknis nya dana itu masuk ke rekening KSM, 500juta dua tahap.
350juta kemudian tahap kedua setelah mereka melakukan pertanggungjawaban di loloskan diverifikasi oleh pihak PU berarti cair dengan catatan 60% dana fisik sudah terbangun.
Berarti rekening itu di pegang oleh KSM karna dia yang akan melaksanakan dan mempertanggungjawabkan.
Tetapi Praktek di lapangan ternyata tim pokir yang ada disana termasuk di dalam nya mereka yang menindaklanjuti nya ,Wiwin sebagai ketua KSM hanya dalam pekerjaan ambil upah Menurut saya secara teknis ini salah, karna ini progam bukan proyek “.ujar Juhardi
Wiwin menjelaskan “mengenai upah pekerja bahwa Pekerjaan ini kan kalau sendiri dapat di kerjekan 10 hari. Jadi dia mendapatkan gaji 200 ribu per hari”.
( Tim/ Nardi)
Bersambung…






