GARUT, News Investigasi-86.
Ditengah upaya pemerintahan Prabowo mempercepat swasembada pangan dengan memberikan kemudahan terkait urusan petani salah satunya dengan ketersediaan pupuk yang terjangkau.
Justru Kios Lingga Mekar di Desa Mekar Galih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Diduga menjual pupuk bersubsidi dengan diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Keterangan tersebut di jelaskan oleh seorang petani bahkan di kuatkan oleh Ketua RT di Kp Cipepe, Bahwa benar petani disini membeli pupuk subsidi per karung dengan harga Rp.150.000 jenis Phonska, sedangkan jenis Urea di jual seharga Rp. 160.000.
Padahal harga HET dari pemerintah tahun 2024 untuk pupuk bersubsidi jenis Phonska Rp.112.500 dan untuk jenis Urea Rp.115.000.
Sedangkan di tahun 2025 harga HET pupuk bersubsidi baik untuk jenis Phonska maupun Urea Rp.90.000. perkarung.
Bahkan beberapa bulan kebelakang harganya Rp.200.000 per karung, hal tersebut terjadi karena ada kelangkaan pupuk, dan para petani pun pasrah, karena butuh pupuk untuk tanaman mereka.
“Kenapa kami beli, karna kami sangat butuh,” ujar warga yang ada di Kp Cipepe kepada media.
Atas keterangan itu Tim media sempat mendatangi penjual pupuk Kios Lingga Mekar di Desa Mekar Galih.
Pemilik kios Lingga Mekar membenarkan telah menjual pupuk subsidi melebihi harga HET, alasannya dia menebus pupuk dari distributor dengan harga melebihi HET.
Atas keterangan Pemilik kios Lingga Mekar, tim media kemudian mendatangi kantor distributor pupuk yang di daerah Ciawi Garut untuk meminta klarifikasi. Namun pihak distributor pupuk merasa tidak menjual pupuknya melebihi harga HET.
Tim