OKU,newsinvestigasi-86.com
Desa Rantau kumpai merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan sosoh buai rayab kabupaten aku Sumatera Selatan.
Desa yang berpenduduk kurang lebih 260 kepala keluarga ,mayoritas penghasilan kehidupan mereka sebagai petani,mulai dari petani kopi,karet,kelapa sawit,dan juga sayur-sayuran.
Sayangnya hasil panen pertanian yang mereka dapat,sangat kesulitan untuk di bawa keluar desa untuk di jual, Mengingat satu-satunya akses jalan keluar masuk ke desa rantau kumpai harus melalui jembatan gantung yang cukup panjang,sempit,dan sudah termakan usia.
Bahkan belum lama jembatan ini nyaris saja hanyut terbawa banjir.
Salah seorang warga mengungkapkan kepada tim INVESTIGASI bahwa mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk mengeluarkan hasil pertaniannya. Sementara menjualnya tidak bisa melebihi harga pasar.
Kepala desa rantau kumpai Untung Harta Winata saat di sumbangi tim investigasi di ruang kerjanya,membenarkan apa yang di sampaikan warganya itu juga merupakan bagian dari kendala dari pemerintah desa dalam proses pembangunan, bisa di bayangkan untuk mengangkut material bangunan seperti semen,pasir,batu koral,dan juga batu bata harus menggunakan ojeg motor dan ini berdampak pada pembengkakan anggaran yang cukup tinggi.
Dirinya mengungkapkan bahwa proses pembangunan desa Rantau Kumpai berjalan sesuai perencanaan RAB desa.Hal ini terbukti, desa Rantau Kumpai sejak di bawah kepemimpinannya di bidang pembangunan berkembang cukup pesat dan terjadi perubahan yang cukup siginifikan
Pemerintah dan masyarakat desa Rantau Kumpai berharap pemerintah kabupaten Ogan Komering Ulu dapat merealisasikan pembangunan jembatan permanen.
Untung Harta Dinata juga mengatakan jika ada jembatan permanen, maka akan memberikan dampak positif bagi pemerintahan, kualitas kehidupan masyarakat, adanya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan ekonomi masyarat.
Kris triguna/ali s