MEMPAWAH, newsinvestigasi-86.com
Kejadian perisriwa miris pada 14 Juli 2021 Tengah malam di Pelabuhan Internasional Kijing Roboh, dimana Pelabuhan Internasional yang Akan Menjadi ICON sedang berproses Penyelesaian Akhir Pembangunannya dengan Menelan Anggaran Negara Triliunan Rupiah Namun Sayangnya Proyek Fisiknya yang di Percayakan Kepada PT WIKA Tidak Bisa Memberikan Kontribusi Kualitative Atas Progres Kedepannya.
Script Informasi
Informasi yang di terima oleh lembaga TINDAK secara Langsung dari Sumber yang merupakan Pekerja di Proyek Pelabuhan tersebut dan tidak mau disebutkan namanya, dia mengatakan bahwa kejadian Robohnya Dermaga Laut dimalam Hari bahwa situasi pembangunan pelabuhan tersebut masih dalam tahap Uji coba, namun anehnya aktivitas bongkar Muat sudah berlangsung dan berjalan sebagaimana mestinya karena selain daripada Barang barang Milik PT WIKA ditemukan juga Barang Bongkar Muat PT EUP dan PT SGAR, ini yang juga menjadi Tanya Tanya Besar.S
cript Investigasi TINDAK
Menurut Faisal SH dari hasil Investigasinya secara Langsung Menuju ke lokasi Dermaga Pelabuhan Internasional Kijing yang Roboh mengatakan bahwa Perlu Pihak Aparat Penegak Hukum khususnya KPK RI mengusut Tuntas Indikasi KORUPSI atas kejadian Robohnya Dermaga serta melakukan Uji Fisik secara Yuridis terkait dengan Standarisasi Material yang digunakan untuk Membangun Dermaga Internasional Kijing tersebut.
Robohnya Dermaga di Pelabuhan Internasional Kijing sangat merugikan keuangan Negara dan Merupakan Indikator sudah adanya Mata Rantai Kejahatan Kongkalikong yang sudah terbangun sejak Awal antara Para Aktor yang Melawan Hukum dan Hal ini mesti di usut serta di berantas secara Hukum pinta Faisal Investigator Lembaga TINDAK.
Script Asumsi Pelaku Usaha.
Al Amin yang merupakan Pelaku usaha di Pelabuhan dan juga merupakan Wakil Ketua KWRI ( Koalisi Wartawan Rangking Indonesia ) Propinsi kalimantan Barat mèngatakan bahwa Perlunya Penertiban Penggunaan Akses Bongkar Muat di Pelabuhan Internasional Tersebut Selain dari PT WIKA karena dampak yang sangat krusial pelabuhan internasional Namun Pelindo sudah memberikan Akses Bongkar Muat kepada Pihak yang mestinya belum boleh beroperasi, ini yang perlu di usut juga kata AL Amin yang erat dengan Sapaan bang Al.
Bang Al juga meminta penegak Hukum mesti cepat tanggap dalam melakukan penegakan supremasi hukum terkait dengan mengungkap kasus yang multidimensional terjadi di Proyek Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing di kabupaten Mempawah.
( tim / yopi )