MADIUN,newsinvestigasi-86.com
Himpunan petani pengguna air (HIPPA) Sumber Agung, Desa Lebak Ayu, Kecamatan Sawahan, Madiun, Jawa Timur, belum lama merampungkan pembangunan saluran tersier. Pembangunan yang dikerjakan secara swakelola, melibatkan tenaga kerja lokal tersebut menelan dana tak kurang Rp. 195 juta bersumber dari APBN tahun 2021. Pun, dalam pelaksanaannya tanpa mengabaikan unsur keterbukaan informasi publik yakni dengan memasang board proyek di lokasi kegiatan.
Pelaksanakan pembangunan saluran irigasi di persawahan menjadi prioritas karena sebagai kebutuhan dasar dalam rangka peningkatan perekonomian di sektor pertanian. Kepala Desa Lebak Ayu, Jaiman menuturkan program P3TGAI ini bertujuan untuk mendongkrak produktifitas petani desa.
”Pembangunan jaringan irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketersediaan air. Selain itu mengurangi tingkat kebocoran air agar sawah yang teraliri benar-benar tepat sasaran. Dengan adanya pembangunan jaringan irigasi ini nanti akan memudahkan para petani dalam mengakses air irigasi dalam masa tanam,” ujarnya kepada awak media, Rabu, 23/06.
Jaiman menambahkan bahwa P3TGAI di Desa Lebak Ayu ini sangat bermanfaat bagi petani di desanya. “Dengan terbangunnya saluran irigasi yang baik, kendala-kendala yang dialami petani di Desa Jetis ini khususnya terkait pengairan tidak akan menjadi persoalan”, imbuhnya.
Atas terlaksananya pembangunan jaringan irigasi tersier tersebut, Jaiman menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Karena dengan adanya P3TGAI ini, petani Desa Lebak sangat terbantu, pengairan lahan persawahan jadi lancar.
”Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, karena dengan adanya P3TGAI, masyarakat petani merasa terbantu, dan harapannya pengairan lancar dan bisa meningkatkan hasil panen petani,” ungkapnya.
Umar, sebagai ketua HIPPA Sumber Agung melalui Jaiman memaparkan, pembangunan saluran irigasi yang awalnya sepanjang 340-an meter kanan kiri tersebut telah selesai dengan realisasi 350 meter.
“Perencanaan awal itu 343meter, realisasi kita 350 meter. Dalam pengerjaannya pun juga telah dilengkapi dengan board proyek guna sebagi wujud keterbukaan informasi publik. Program kegiatan HIPPA Desa Lebak Ayu merupakan upaya menjaga ketersediaan pengairan irigasi untuk pertanian lahan persawahan warga desa, sekaligus sebagai sarana penunjang dalam mengelola lahan pertanian untuk dapat meningkatkan hasil produksi pertanian,” pungkasnya.
Pihaknya berharap dengan adanya saluran irigasi yang baru ini, pendistribusian air untuk mengairi lahan persawahan petani bisa semakin lancar, terawat dengan baik, dan petani di Desa Lebak Ayu dapat melaksanakan usaha tani sepanjang tahun tanpa kesulitan pengairan pertanian.
(Bambang)






