MEMPAWAH, News Investigasi-86.
Bangunan gedung Rumah sakit dr Rubini di jalan Daeng Manambon Desa Kuala, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, yang menghabiskan anggaran daerah mencapai ratusan miliaran rupiah. Menuai kritikan dari warga.
Karena warga menilai, bahwa diduga proyek ini terkesan asal-asalan dan tidak memenuhi standar yang diharapkan masyarakat, seperti kejadian pada Sabtu (29/09/2024) sekitar pukul 16.00 Wib atap bangunan gedung Rs dr Rubini berterbangan, akibat hujan angin
Bahkan beberapa waktu lalu atap plafon ruangan inap mengalami ambruk, dan memakan korban salah satu pekerja meninggal, dan mendapatkan kritikan dari anggota DPRD Mempawah, karena keramik dinding bangunan di dalam gedung ruangan dekat tangga life sudah pada terlepas.
Namun anehnya pada tanggal 25 April 2024, Rumah Sakit Rubini mendapatkan pujian dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, saat berkunjung ke Rumah sakit dr Rubini, seperti dikutip salah media online mengatakan.
Menurut Jokowi, keberadaan gedung RSUD dr Rubini Mempawah memiliki tata ruang yang baik.
“Rumah sakit (dr Rubini) di Mempawah itu bagus, dibangun dengan tata ruang yang bagus, cahaya matahari yang masuk bagus,” pujinya.
“Dan yang harus saya acungi jempol adalah biaya pembangunan rumah sakit (dr Rubini Mempawah) itu semuanya menggunakan dana APBD murni,” sebut Jokowi yang disambut tepuk tangan peserta Raker Kesnas.
Menurut salah satu warga mempawah, ayah afdan (47) menuturkan.” Kami sangat mengharapkan Rumah sakit dr Rubini ini bisa menjadi fasilitas kesehatan yang baik, namun apa yang kami lihat justru sebaliknya”.
“Kami menduga pembangunan Rs dr Rubini adalah kepentingan Pejabat penguasa, untuk mendapatkan uang negara/daerah, selain itu banyak masyarakat yang kecewa. Karena Rs dr Rubini ini seharusnya menjadi Pusat pelayanan kesehatan yang dapat diandalkan,” tambah Ayah Afdan.
“Namun sangat disayangkan waktu pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung Rs dr Rubini, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis karena dibeberapa sisi bangunan gedung tersebut belum digunakan sudah mengalami kerusakan”.
“Maka kami berharap KPK RI bersama BPK RI untuk membentuk tim audit di Mega proyek Pembangunan Rs dr Rubini Mempawah,” tutur Ayah Afdan dengan nada tegas mengakhiri.
Script Analisis Hukum Lembaga TINDAK INDONESIA.
Yayat Darmawi,SE,SH,MH Koordinator lembaga Tim Investigasi Dan Analisis Korupsi saat diminta legal opininya terkait Gagalnya Proyek Rumah Sakit Rubini yang Hancur lebur mengatakan bahwa Dugaan kuat telah terjadinya perbuatan melawan hukum yang bentuknya mengurangi volume pekerjaan proyek RS Rubini sehingga terjadinya gagal konstruksi, hal ini tidak boleh dianggap sepele oleh Aparat Penegak Hukum Tipikor, mengingat presiden juga pernah berkunjung ke RS Rubini mempawah dan memuji bangunannya berarti kan proyek tersebut telah membohongi presiden, kata yayat.
Kenyataan dari hasil proyek pembangunan RS Rubini yang sudah masuk katagori gagal konstruksi mesti di Audit secara Investigative khusus oleh BPK RI, BPKP serta Polda Kalbar secara sinergis agar ketahuan dimana letak kecurangan dan kelemahan dari proyek tersebut sehingga terjadi gagal konstruksi, cetus yayat.
Terkait dengan Proyek yang selalu bermasalah di Mempawah saat ini sudah di lirik oleh KPK RI namun lamban action dari KPK RI di kabupaten mempawah untuk segera melakukan penangkapan, disinilah terjadinya pelemahan hukum tipikor yang dianggap oleh pelaku korupsi semakin menjadi jadi, terlihat korupsi di Kalimantan Barat sangat massive dan semakin liar, imbuh yayat lagi.
(Tim Ni86).