Diduga Kades Kutajaya Melakukan Perbuatan Tidak Menyenangkan Terhadap Jurnalis

KABUPATEN SUKABUMI,

Miris, kembali terjadi Sikap arogansi pejabat publik yang membentak dan memaki seorang wartawan yang tengah menjalankan tugasnya sebagai pencari berita dialami salah satu jurnalis media online sukabumi.

Bacaan Lainnya

Sungguh ironis.pasalnya,negeri ini dikenal dengan masyarakatnya yang santun dengan adat ketimuran yang dipegang teguh, namun ternyata masih saja ada oknum pejabat publik yang arogan saat seorang jurnalis menjalankan tupoksi mencari informasi terkait aduan masyarakat.

Kejadiannya berawal dari salah seorang jurnalis media sukabumi hendak konfirmasi terkait jalan Desa Kutajaya yang dikeluhkan oleh masyarakat dan bertahun-tahun rusak parah tanpa perbaikan.

Kantor desa Kutajaya ( red )

“Saya datang ke Kantor Desa Kutajaya dengan baik – baik dan mengucapkan salam,ketika saya tiba yang bersangkutan terlihat sedang makan siang,saya langsung di arahkan ke Sekretaris Desa Kutajaya pada waktu itu,”ujarnya.

Lanjutnya,”Ketika sedang berbincang dengan Sekdes Ahmad Nawawi,Kades Kutajaya sambil berjalan bertanya kepada saya dengan nada tinggi,siapa warga yang melapor kenapa tidak langsung tanya ke saya,malah tanya soal jalan ke media,begitu yang saya ingat ucapan Kades,”bebernya.

Setelah perbincangan tersebut,dirinya yang tidak mau memperkeruh suasana memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Kantor Desa,namun pada saat keluar seorang staf Desa tanpa sebab menarik bajunya dengan cara kasar dan menyuruh jurnalis itu pergi.

“Dari pada makin keruh,saya putuskan untuk pergi tapi pada saat keluar saya ditarik oleh seorang staf Desa Kutajaya dan menyuruh saya pergi dari tempat tersebut,” tukasnya.

Terkait kejadian tersebut beberapa awak media mendatangi Kantor Desa Kutajaya untuk konfirmasi, saat dikonfirmasi Kades Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Udin Suherman yang didampingi oleh pihak Ormas, beberapa Wartawan, Babinsa dan perangkat Desa mengatakan.

“Sebetulnya tidak ada masalah kalo memang kita bisa mengkaji,bisa meneliti.kami pun disini tidak mengharapkan ada salah satu harus dihargai,tapi ketika memang dia datang ke Kantor Desa tiba-tiba,apakah dia unjuk salam apakah dia bersalaman dengan satu sama lain kan tidak seperti itu.iya wajar lah yang namanya media memang seperti itu kami juga bisa memaklumi tapi keberadaan media merupakan mitra bagu kami,”ucapnya.

Lanjutnya,”kalo toh memang ada salah ucap saya termasuk staf Desa yang tindakannya memang kurang berkenan saya mohon maaf,karena kamipun tidak pernah ada salah satu bahasa yang menghardik, hanya memang suasananya pada saat itu mungkin kurang begitu nyaman saja,”katanya seakan berkelit dari kejadian sebenarnya.

( Wahyu R )

Pos terkait