MEMPAWAH, News Investigasi-86.
Makam Religi Daeng Manambon yang berada dusun Sebukit Rama Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, adalah salah satu citus budaya Makam wisata religi Islam di desa tersebut.
Namun sayangnya, keberadaan Makam wisata religi Daeng Manambon seolah-olah tidak mendapat perhatian dari Pemkab Mempawah, khususnya dari Dinas Pariwisata Mempawah.
Akibatnya, perbaikan dan perawatan makam itu kurang mendapat dukungan dana, selain mengandalkan hasil dari swadaya masyarakat dan para peziarah yang berkunjung ke tempat itu.
Seperti diketahui, Makam wisata religi Daeng Manambon kerap dikunjungi penziarah dari luar Kabupaten Mempawah, sampai sampai dari negara tetangga.
Bahkan di acara hari besar Islam. Lokasi Makam wisata religi Daeng Manambon akan ramai dikunjungi oleh penziarah datang dari luar Mempawah.
Berdasarkan pantauan tim news investigasi-86 dilokasi Makam wisata religi Daeng Manambon. Terlihat kondisi Makam wisata religi Daeng Manambon, sangat memperihatinkan sarana dilokasi area makam itu sudah tidak memadai
Terutama tangga jalan menuju ke Makam terlihat sudah kumuh, dan tempat halaman parkir kendaraan penziarah.
Diduga ketidak pedulian Pemkab Mempawah, yang hingga kini enggan membantu dana untuk perbaikan fasilitas makam Religi Daeng Manambon dan menimbulkan tidak kenyamanan bagi para penziarah.
Menurut warga setempat yang tidak mau sebutkan namanya mengatakan,” jika saja Pemkab Mempawah, mau memperhatikan dengan kondisi Makam religi itu tentu saja secara tidak langsung ikut membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar”.
“Artinya para penziarah dan warga masyarakat merasa nyaman, saat berkunjung ke Makam religi wisata Daeng Manambon. Selain itu pelaku usaha UMKM merasa terbantu, dan secara otomatis pendapatan mereka dapat meningkat,” tambah warga.
“Sangat tidak baik bila Pemkab Mempawah, melakukan pembiaran terhadap Makam Religi wisata itu.
Tentunya kami berharap Pemkab Mempawah bersedia membantu, karena selama ini memang kurang peduli terhadap makam leluhur kami ini,” tuturnya.
Kami melakukan ini semata-mata bertujuan melestarikan budaya leluhur Desa Pasir yang sudah menjadi salah satu wisata religi, pungkasnya.
Hal senada penziarah warga Pontianak, Ibrahim (53) menuturkan,” Makam religi Daeng Manambon ini merupakan salah satu wisata religi yang perlu dikembangkan, dia juga menilai wisata religi ini masih kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah”.
“Kami melihat wisata religi ini punya potensi dan perlu dikembangkan, seperti kita lihat jalan infrastruktur menuju ke makam masih terlihat memprihatinkan apalagi bagi kendaraan jenis bis wisata,” tuturnya.
(Tim NI86).