KABUPATEN SUKABUMI,
Pelanggan PDAM cabang Cikembar mengeluhkan pelayanan aliran air dan juga beban yang harus dibayar. Pasalnya, PDAM yang merupakan Perumda Kabupaten Sukabumi seharusnya lebih memperhatikan warga baik itu dari pelayanan maupun pasokan air.
Salah satu pelanggan yang memilih diputus sambungan saluran airnya inisial DGN menceritakan ketika dirinya harus membayar beban air yang dipakai ke PDAM cabang Cikembar sebesar Rp 5 juta rupiah.
“Saya sangat kaget dengan membayar sebesar Rp 5 juta rupiah, kalau 500 ribu wajar saja. Makanya saya memilih membiarkan diputus saja sambungan airnya,” ucap DGN.
Selain itu, di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) terjadi kejanggalan karena waktu sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar namun membayar tagihan hingga Rp 7 juta rupiah. Akan tetapi, lanjutnya, ketika siswa masuk pembayaran malah lebih rendah.
“Air jarang yang pakai tagihan membengkak, ketika sering dipakai malah tagihan standar,” cerita salah seorang guru sekolah tersebut.
Saat ingin dikonfirmasi wartawan kepala cabang PDAM Cikembar selalu tidak bisa ditemui,bahkan lewat whatsapp juga tidak ada respon.
Hal tersebut bukan sekali atau dua kali, sehingga diduga menghindar,awak media selalu tidak mendapatkan keterangan yang jelas terkait keluhan keluhan masyarakat pelanggan yang terus terulang tanpa solusi.
Pelayanan dan kepuasan pelanggan PDAM cabang Cikembar sangat dikeluhkan seperti aliran air yang tidak lancar bahkan sering tidak mengalir. Kalaupun mengalir hanya pada malam hari sementara siang tidak mengalir. Padahal kebutuhan warga terbanyak dalam mengunakan air pada siang hari, kejadian ini terjadi di Desa Cikembar dan Sukamulya.
Dengan banyaknya keluhan sepatutnya diketahui PDAM pusat dengan adanya evaluasi dari pemimpin pusat PT Tirta Jaya Mandiri PDAM Sukabumi agar permasalahan dan keluhan keluhan dapat diatasi dan mengingatkan kepala cabang menjelaskan bukan seharusnya menghindari.
( Endi Ruhita 65 )