SIDOARJO,newsinvestigasi-86.com
Usai menjalani Latihan Praktek Pendidikan Komando (Dikko) Marinir selama tiga bulan dan menyandang Brevet Komando, sebanyak 23 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lll Angkatan ke-68 mengikuti Apel Kesiapan Gelar Latihan Pertempuran Kota (Latpurkota) tahun 2021 yang dihelat di Kesatrian Marinir Moekijat, Markas Komando Pasmar 2 Gedangan, Sidoarjo kemarin.
Hal tersebut dikatakan Kepala Departemen Marinir (Kadepmar) AAL, Kolonel Marinir Datuk Sinaga, mewakili Gubernur AAL, Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han), saat mendampingi anak didiknya di lokasi latihan, Kamis (4/11).
Dalam Apel Gelar Kesiapan Latpurkota 2021 yang dipimpin langsung Komandan Pasmar 2, Brigjen TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP., ini, Taruna AAL Korps Marinir di bawah bimbingan Perwira Pelaksana Latihan, Letkol Marinir Syamsul Bahri, bergabung bersama Prajurit Infanteri, Ranpur Resimen Kavaleri, Meriam Resimen Artileri dan prajurit Bantuan Tempur Korps Marinir lainnya.
Keikutsertaan Taruna dalam Latpurkota tahun 2021 lanjut Kadepmar AAL, sesuai arahan Gubernur AAL bahwa Taruna Marinir sesering mungkin harus berada di lapangan, berlatih, berlatih dan berlatih.
“Ini adalah amanah langsung dari Gubernur AAL, untuk menumbuhkan dan mengasah naluri tempur mereka sebagai bekal menjadi Komandan Peleton (Danton) Infanteri di Satuan Korps Marinir,” terangnya.
Rangkaian kegiatan Apel Gelar Kesiapan Latpurkota tersebut, diisi dengan demonstrasi ketangkasan Prajurit Pasmar 2 yang mempertunjukan Latpurkota secara parsial. Dilanjutkan dengan apel dan gelar kesiapan personel dan material yang mendukung latihan.
Hadir dalam apel gelar tersebut Para Dankolak Pasmar 2, Para Asisten Danpasmar 2, Kadepmar beserta Perwira Depmar AAL, dan Para Dansatlak Kolak Pasmar 2 lainnya.
Sementara itu Danpasmar 2 menegaskan bahwa pertempuran kota selalu memiliki arti penting sepanjang sejarah. Setiap prajurit Korps Marinir khususnya, harus memiliki kemampuan pertempuran kota baik dalam hal mempertahankan atau merebut sebuah wilayah.
Dalam peperangan terangnya, jika berhasil menguasai kota secara otomatis akan mampu menguasi banyak hal. Sebab, kota adalah pusat pemerintahan, industri, infrastruktur, jaringan informasi, serta simpul kunci jaringan komunikasi ke seluruh wilayah.
“Dalam perang modern telah terbukti bahwa pihak yang mampu menguasai kota maka akan bisa memenangkan pertempuran,” pungkas Danpasmar 2.
(Endi Ruhita 65 )