Terjadi 32 Aktivitas Gempa Susulan Di Sulawesi Barat

JAKARTA,newsinvestigasi-86.com.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut terjadi aktivitas gempa susulan 33 kali di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1/2021), Pukul 07.03 WIB.

Bacaan Lainnya

Hasil monitoring BMKG mencatat terjadi gempa maksimum dengan 4,8 magnitudo, Gempa tersebut merupakan rangkaian gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada 14 Januari 2021, Pukul 13.35 WIB.

Pada hari yang sama pukul 06.32 WIB, wilayah Mamasa diguncang gempa Tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,89 LS dan 119,05 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 kilometer (km) arah Tenggara Kota Mamuju, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

BMKG merilis bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.

Guncangan gempa yang tidak berpotensi tsunami itu dirasakan di daerah Mamuju. Getaran dirasakan nyata dalam rumah (bisa seperti saat sebuah truk berlalu getarannya dapat dirasakan). Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan hingga saat ini akibat kejadian tersebut.

Radity Jati Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh lsyu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, Masyarakat juga diminta untuk menjauh dari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa-gempa sebelumnya.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, Serta tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah”, himbaunya.

Masyarakat pun dapat mengikuti perkembangan lnformasi mengenai kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar  tempat tinggal, terangnya.

(*riff/e.ruhita).

Pos terkait