Peringati HUT RI Ke-76 Warga Binaan Lapas Cipinang Adakan Pameran Hasil Kerajinan

Jakarta,newsinvestigasi-86.comUsai Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-76 dan pemberian remisi oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang Tonny Nainggolan memperkenalkan dan atau mempromosikan hasil karya kerajinan tangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berupa karya seni maupun produksi WBP, di ruang tunggu Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/8/2021).

Dalam acara tersebut Kalapas memperlihatkan kerajinan tangan Warga Binaan berupa, tahu, tempe, prakarya ukiran danĀ  ukiran pembuatan kain batik, sablon kaos, dan kerajinan tangan lainnya.

Bacaan Lainnya

“Modal untuk belanja bahan dasar karya kerajinan tangan Warga Binaan dari anggaran rutan dalam pembinaan. Menurutnya kerajinan tangan Warga Binaan bisa menjadi pemasukkan bagi negara. Karena sebagian kerajinan tangan tersebut telah di ekspor keluar Negeri sehingga menghasilkan devisa negara.

“Warga binaan kita bina selama dalam proses menjalani hukumannya, supaya kelak kembali ke masyarakat dengan kehidupan normal. Kita juga mempersiapkan mental dengan pembinaan rohani sesuai dengan kepercayaan masing-masing.” ujar Kalapas Cipinang Tonny Nainggolan.

Lebih jauh Tonny Nainggolan mengatakan bahwa fungsi Lapas adalah melakukan pembinaan kepada narapidana baik secara mental dan persiapan diri sebagai bekal kerja bagi warga binaan yang dipidana melakukan kriminal.

Kalapas Cipinang Tonny juga menjelaskan bahwa tahu dan tempe hasil kerajinan WBP dijual kepada tengkulak penyedia makanan di lapas, Ada juga yang memesan dari luar Lapas. Jadi pasarnya sudah ada,” ujar Tonny Nainggolan.

kepada wartawan, Danil Ismanto dan Rivan warga binaan pemasyarakatan perajin batik mengatakan bersyukur dengan adanya kegiatan membatik saya sudah 1 tahun 6 bulan belajar membatik. sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan di Lapas,” ujar Danil Ismanto yang mengaku divonis 10 tahun karena narkoba.

Sementara Rivan mengaku bersyukur bisa belajar membatik di lapas. “Semoga melalui membatik ini kita bisa sukses. dengan membatik ini kita sering keluar lapas saat mengadakan pameran,”ujar Rivan yang divonis 5 tahun penjara karena kasus narkoba. Rivan mengaku menambah wawasan dan pengalaman dengan makin banyak mengenal jenis batik Nusantara.

Dia juga menyampaikan bahwa mereka ada 15 orang, ada yang bagian nyanting, bagian gambar 3 orang, dan bagian mewarnai 10 orang. Dan mereka. Disebutkan Binaker atau bimbingan kerja.

(Thom/Nrhd)

Pos terkait