KABUPATEN MEMPAWAH,
Dengan adanya, wisata religi tentu bisa menjadi destinasi/atau pilihan bagi wisatawan mengisi liburan sambil berziarah. Seperti makam Opu Daeng Manambon adalah salah satu makan yang penuh bersejarah, dan sangat erat dengan berdirinya kerajaan Mempawah.
Namun akses infrastruktur jalan menuju ke makam Opu Daeng Manambon yang berlokasi di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, dikeluhkan warga sekitar maupun wisatawan yang akan berziarah ke makam tersebut.
M.Nasir (53) Mantan Kades Desa Pasir, menuturkan. “Religi Makam Opu Daeng Manambon ramai dikunjungi para wisatawan dari luar Mempawah, yang datang untuk berziarah mencapai ribuan wisatawan mulai H+2 s/d H+6”.
“Namun mendapat keluhan dari beberapa wisatawan yang datang berziarah, terkait infrastruktur jalan menuju makam dan halaman parkir kendaraan. Para pengunjung tetap antusias meskipun kendaraan rusak/penyok, akibat infrastruktur jalan menuju makam banyak berlobang- lobang,” sebut M.Nasir.
Klik Liputan Visualnya ⬆️( red )
Tambah M.Nasir (53).” Padahal belum lama ada proyek pekerjaan jalan menuju makam dikerjakan senilai ratusan juta rupiah, namun celakanya pihak kontraktor mengerjakan jalan tersebut tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Disinyalir kontraktor hanya mencari keuntungan pribadi bukan, untuk kepentingan masyarakat”.
“Saya sebagai warga dusun Sebukit Rama, berharap kepada Pemda Mempawah. Agar memperhatikan sarana dan prasarana situs religi Makam Opu Daeng Manambon ini, sehingga masyarakat sekitar mendapatkan manfaat dan perekonomiannya meningkat,” pungkasnya.
Terkait hal diatas Ical (47) warga Mempawah, menuturkan.” Sangat menyayangkan dengan kondisi infrastruktur jalan menuju religi Makam Opu Daeng Manambon ini, padahal kalau diurus benar dan profesional bisa menghasilkan keuntungan bagi warga sekitar dan PAD Mempawah”.
“Pemerintah daerah Mempawah, harus segera mungkin memperbaiki sarana dan prasarana dilingkungan situs religi Makam Opu Daeng Manambon. Karena tempat ini adalah pendiri Kerajaan Mempawah, dan sangat berpotensi menjadi tempat pariwisata religi. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar,” tegas Ical.
(Irwandi Ni86/Tim).