Para Korban Investasi Bodong Robot Trading Fin888 Berharap Terdakwa Dituntut Maksimal 

newsinvestigasi-86.com -Sidang tindak pidana penipuan berkedok investasi Robot Trading Fin 888 dengan terdakwa Peterfi Supandri dan Cary Chandra kembali digelar di pengadilan negeri jakarta utara, Kamis (5/9/2023) dengan agenda sidang pemeriksaan terdakwa.

Dihadapan majelis hakim terdakwa Carry Chandra mengakui bahwa dirinya beberapa kali telah melakukan zoom meeting terkait investasi Robot Trading FIN 888. Bahkan ia juga memberikan penjelasan terkait Robot Trading FIN 888 di group aplikasi WhatsApp.

Bacaan Lainnya

Memalui aplikasi elektronik tersebut Terdakwa Carry Chandra mengatakan bahwasanya uang nasabah akan aman. Namun fakta dalam persidangan terdakwa mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan uang investor dikarenakan sebelumnya uang para korban telah dikirimkan ke Singapura.

Terdakwa perkara dugaan penipuan berkedok investasi

Dihadapan majlis hakim pengadilan negeri jakarta utara pimpinan pimpinan Yuli Effendi, terdakwa Peterfi Sufandri mengakui telah memperoleh hasil dari investasi Robot Trading FIN 888 sebanyak Rp 5,2 miliar.

Oleh terdakwa uang tersebut dipergunakan untuk membiayai kuliah anaknya dan berbagai keperluan dan sisanya senilai Rp 1,3 miliar telah disita penyidik sebagai barang bukti.”ujar terdakwa Peterfi.

Kepada wartawan Oktavianus Setiawan “Penasihat Hukum para korban” berharap agar Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim dapat menjadikan perkara tersebut sebagai acuan, Sebab, pada umumnya kasus penipuan berkedok investasi selalu menggunakan aplikasi Elektronik untuk meyakinkan para calon korbannya. Bisanya mereka memberi Janji-janji manis atau iming-iming akan memberikan keuntungan besar, Sehingga para calon korbannya tergiur.

Kepada wartawan, Para korban investasi bodong Robot Trading Fin888 berharap agar Jaksa Penuntut Umum dapat menutut maksimal kapada para terdakwa. Para korban juga berharap agar uang yang disita  dikembalikan kembali kepada para korban secara proporsional.

Pos terkait