KABUPATEN BATANG,
Di Pagi yang sejuk dan cerah,mendadak menjadi suasana yang panas karena adanya pergerakan spontanitas dari puluhan warga masyarakat Desa Sawahjoho Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang yang secara tiba-tiba mendatangi kantor Balai Desa Desa Sawahjoho yang akan menemui Kepala Desa (29/11/2023).
Pergerakan tersebut dilatar belakangi atas dugaan penyimpangan anggaran keuangan yang ada di Pemdes yang dilakukan oleh oknum Kepala Desa. Ada nya hal itu juga dipicu terkait kebijakan Kepala Desa yang seolah-olah menyepelekan warga masyarakat, yang pada sebelumnya pada hari jum’at 24/11/2023, warga bertemu dengan Kepala Desa dan BPD tetapi berhubung waktunya tidak cukup karena sudah larut malam, maka warga meminta dijadwalkan lagi, namun tidak ada tanggapan dari Kades ataupun BPD.
Dalam pertemuan tersebut akhirnya ditemui oleh Pemdes yang di dampingi oleh Camat, Kapolsek Warungasem dan Danramil Warungasem.Masih dalam permasalahan yang menjadi ganjalan warga terkait BumDes,beberapa pembangunan Desa yang diduga tidak sesuai serta transparansi keuangan Desa yang selama ini menjadi tanda tanya warga Desa Sawahjoho.
Masih orang yang sama,Purnomo selaku tokoh masyarakat mempertanyakan terkait BumDes bagaimana alur keluar masuk nya anggaran BumDes.
“yang saya tanyakan masih sama pak lurah, bagaimana alur keluar masuk anggaran BumDes, kok selama ini saya liat amburadul, dari pembangunan kandang bebek, pembelian bebek dan hasil dari selama ini dalam berternak bebek serta sampai sekarang yang katanya bebeknya sudah dijual itu uangnya diapain? .Dari ketua BumDes yang lama sampai yang baru ini saja menyampaikan tidak tahu akan aliran dana tersebut semuanya itu kemana uangnya dan buat apa? Bagaimana warga masyarakat akan sejahtera kalau untuk hal keuangan yang ada di desa itu tidak transparan, ucapnya “.
Lain hal nya dengan Sugeng yang menanyakan terkait anggaran dana Desa yang digunakan untuk membangun yang notabene bukan wilayah Desa Sawahjoho,melainkan Desa Candiareng ” Saya mau tanya pak lurah,apakah boleh Dana Desa digunakan untuk membangun yang bukan wilayah Desa Sawahjoho? itu kan masuk nya Desa Candiareng,terus apa manfaat nya buat masyarakat ? Padahal awal pembangunan itu juga diprotes oleh beberapa warga sekitar, tapi kok tetep dibangun. Apakah hal itu sudah dimusyawarahkan dengan BPD dan warga? Saya harap mohon dijelaskan di forum ini “, ujarnya.
H. Darno juga selalu tokoh masyarakat yang juga pernah menjabat sebagai Kades Desa Sawahjoho juga sangat menyayangkan akan dugaan adanya ketidak transparan Kades yang sekarang menjabat. Dalam kesempatan nya beliau menyampaikan kekecewaannya.
” Kenapa sampai warga masyarakat hadir di kantor Balai Desa ini, itu karena mereka semua meminta transparansi dari Kades, banyak hal yang harus dibenahi dalam pengelolaan anggaran Desa, entah dari Dana Desa ataupun anggaran aspirasi Dewan. Saya juga sangat menyayangkan akan terkait pembayaran pajak yang katanya menunggak, yang menjadi pertanyaan kok bisa begitu? Salahnya dimana,sistem Pemerintah nya atau apanya? Terkait hal ini saya secara pribadi sangat kecewa, tandasnya”.
Dalam hal itu Zainal Abidin selaku Kepala Desa menjawab akan pertanyaan-pertanyaan dari warga itu,bahkan Kades menyampaikan bahwa pengelolaan Bumdes dialihkan ke TPK yang bernama Syahrul, namun dalam keterangan Syahrul, dia hanya bekerja buruh bersih-bersih kandang bahkan gaji selama kurang lebih sebulan blm dibayarkan juga.Beberapa warga merasa kalau jawaban Kades tersebut terlalu berbelit-belit, tidak sesuai apa pokok permasalahan nya yang membuat warga sedikit ada yang terpancing emosi tapi bisa diredam oleh warga lainnya.Sampai pertemuan itu berakhir warga merasa tidak menemukan titik akhir atau jawaban yang memuaskan dari yang disampaikan oleh Kades.
(DeKa)