Bogor,news investigasi-86.com
Kebocoran gas yang terjadi di lokasi Pengelolaan limbah milik PT.( PPLI)Prasada Pamunah Limbah Industri yang berlokasi di kp Walahir Desa Nambo kecamatan kalapanunggal kabupaten Bogor, menimbulkan bau yang sangat menyengat dan meresahkan masyarakat sekitarnya,memicu ratusan warga berdemo didepan PT PPLI, Jum’at 19 Maret 2021
Belum diketahui apa penyebab kebocoran gas tersebut, bau menyengat tercium hingga jarak puluhan kilometer karena bau nya menyebar di bawa angin ke beberapa desa sampai tercium bau menyengatnya hingga Depok.
Aksi demo rarusan warga dari beberapa desa,diantaranya warga Desa Nambo,Desa kembang Kuning,Desa Lulut dan desa lainnya, mendatangi lokasi PT PPLI dan Aksi sepontan ini sempat berisi tegang dengan pihak keamanan PT PPLI .Sampai berita ini diturunkan belum ada perwakilan pihak perusahaan menjumpai para pendemo .
Awak media News investigasi86 mewawancarai salah satu warga peserta demo yang tidak mau disebutkan namanya. Dirinya mengatakan ” bau menyengat sangat menggangu pernapasan dan kulit saya pun terasa pedih seperti terbakar , hingga mata pun perih “,pungkasnya.
Nara sumber bernama Panjaitan yang turut serta dalam aksi demo,mengatakan kepada awak media ” saya Panjaitan,meminta pertanggung jawaban kepada pihak PT PPLI, karena anak saya yang berumur dua tahun harus dirawat karena diduga disebabkan menghirup bau kimia yang menyengat ” ujarnya dengan nada marah.
Lanjutnya ” pihak PT PPLI harus menutup perusahaan, saya konfirmasi kepada pihak terkait anak saya yang sakit akibat meghirup bau gas bocor tersebut, pihak PT PPLI bilang nanti aja hari Senin .ini kurang ajar seenaknya aja dia ngomong seperti itu, anak saya sakit” pungkasnya dengan nada marah dan jengkel.
Warga sekitar warga sekitar mengatakan bau yang sangat menyengat seperti ini sudah terjadi kedua kalinya ” kami juga warga sekitar tidak tahu bahwa pabrik PT PPLI adalah pabrik sampah atau limbah dan waktu pembangunan PT tersebut tadinya kami diberitahukan bahwa peruntukannya buat PT garmen dan dulu ketika pabrik itu berdiri kami sempet dikasih uang kompensasi sebesar Rp40.000 per bulan dan itu tidak berlangsung lama dan sekarang tidak sama sekali, saya berharap PT tersebut ditutup saja karena baunya sangat mengganggu pernapasan kami “,
Warga menjelaskan bau akibat kebocoran gas tersebut terjadi pukul 17 00 WIB dan sampai saat ini pukul 22-11 wib,” bau yang menyengat belum bisa diatasi sehingga kami dan warga lainnya sangat terganggu sekali, baunya benar-benar sangat menyengat sekali sehingga kepala saya pusing ingin muntah dan perih terkena kulit seperti terbakat, aj” pungkasnya.
Kepala desa Nambo Nanang SE yang berada di lokasi PT ppli menerangkan bahwa pihak perusahaan PT ppli saat ini belum bisa dikonfirmasi” kita tunggu saja mudah-mudahan besok pihak perusahaan PT PPLI bisa berdialog Dan saya berharap mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi “pungkasnya kepada awak media.
tim investigasi