KABUPATEN KETAPANG.
Semenjak kepimpinan Bupati Martin Rantan, S.H.,M.Sos. Sejumlah pembangunan pasar tradisional yang menggunakan anggaran APBN/APBD, hingga kini masih terbengkalai dan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah kabupaten Ketapang, Kalbar.
Hal itu terlihat dari sejumlah pasar tradisional yang hingga kini masih terbengkalai dan tidak ditempati pedagang. Seperti Pasar Rangge Sentap, Yang berada di Kelurahan Kantor Kecamatan Delta Pawan, sudah sekian tahun terbengkalai.
“Akibat terbengkalainya bangunan pasar tersebut sudah tentu menimbulkan rugikan uang negara/daerah. Seharusnya ada perencanaan yang matang pada saat membangun pasar tersebut dari Pejabat Pemkab Ketapang”.
Para pedagang enggan berjualan di pasar Rangge Sentap yang telah dibangun oleh pemerintah, karena dinilai Pemkab Ketapang diduga melakukan pembiaran terhadap beroperasinya pasar ilegal.
Mirisnya ada desas desus kegagalan dan terbengkalainya pembangunan pasar rakyat tersebut, diduga disebabkan ada keterlibatan H.Dennery selaku Kadis PUPR Ketapang dalam perencanaan pembangunan pasar tersebut.
Salah seorang warga Ketapang, bernama Agus (52) menilai keberadaan pasar yang terbengkalai, itu di akibat perencanaan yang tidak matang dari oknum pejabat Pemkab Ketapang.
Dia menambahkan, keberadaannya kini dalam kondisi pasar tak terurus, dan sejauh ini sebagian kondisinya sudah tidak terawat alias terbengalai, sungguh mubazir…
Hal itu terlihat dari selesainya pekerjaan pembangunan pasar bahkan yang sudah diresmikan Bupati Martin Rantan, namun hingga kini masih terbengkalai dan tidak ditempati pedagang.
“Beberapa di antaranya terlihat rusak dan lainnya digunakan warga untuk menjadikan gudang. Begitu juga sebagian kondisi bangunan yang mulai rusak,” tutur warga
Hal yang senada di ucapkan oleh Bujang warga Ketapang. Padahal masyarakat setempat berharap banyak, agar keberadaan pasar Rangge Sentap menjadi salah satu motor pergerakan ekonomi maupun sebagai pusat pembelanjaan di Kabupaten Ketapang.
“Karena sayang jika pasar yang sudah menghabiskan anggaran miliaran rupiah, bangunannya dibiarkan terbengkalai, saya berharap kepada Pemkab Ketapang. Seharusnya mencari solusi agar pasar itu bisa berfungsi dengan semestinya,” tutur Bujang penuh harap.
(UTI ISKANDAR).