Aksi Demo Mahasiswa Bersama Warga Menolak Pembangunan Rumah Dinas Bupati Mempawah

MEMPAWAH – KALBAR,

Beberapa Mahasiswa bersama warga kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Mempawah, Kalimantan Barat. Aksi unjuk rasa ini konsisten pada tuntutannya yaitu menolak pembangunan Rumah Dinas Bupati Mempawah. Pada Selasa (02/01/2025).

Bacaan Lainnya

Dimana Pemerintah Daerah (Pemda) Mempawah, ditengah mengalami Pemangkasan anggaran ratusan miliar dari Pemerintah Pusat.

Namun DPRD justru bersepakat membangun gedung baru rumah dinas Bupati Mempawah, dengan anggaran senilai Rp 15 Miliar. Bahkan kegiatan lainnya berjumlah mencapai Rp 21 miliar lebih APBD Tahun anggaran 2026.

Menurut warga Mempawah, yang turut hadir di aksi tersebut, yang tidak mau sebutkan namanya menyampaikan, bahwa rencana pembangunan Gedung rumah dinas bupati baru, saat ini belum tepat karena hal yang tidak urgen.

Oleh karena itu ditengah situasi seperti ini, anggaran senilai Rp 15 miliar mestinya difokuskan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan sebagainya.

Ia juga meminta kepada Pemda Mempawah dan DPRD untuk fokus membangun pelayanan kemasyarakatan pada tiga pilar yaitu bagaimana mewujudkan Program Mempawah Sehat, dan Anak-anak Mempawah Pintar.

“Kami menuntut agar pembangunan Gedung rumah dinas bupati baru ditunda, karena bukan hal prioritas. Sebab apakah dengan membangun Gedung rumah dinas bupati semegah itu lalu rakyat Mempawah sudah bisa Kenyang, Sehat dan Pintar..?,” ujarnya dengan nada tegas.

Ditempat terpisah, Diki (52) warga Kalbar, Penggiat anti Korupsi menuturkan, bahwa sangat mengapresiasikan adik-adik mahasiswa yang melakukan aksi menuntut evaluasi Pembangunan Gedung rumah dinas Bupati baru, senilai Rp 15 miliar.

Selain itu ia juga menyampaikan mengenai pengalokasikan anggaran yang dinilai tidak berpihak dengan kepentingan masyarakat, seperti Perbaikan kedua lapangan tenis senilai Rp 400 juta rupiah, rehabilitasi Gedung Candramidi senilai Rp 1 miliar yang justru tidak ada mengakomodir kepentingan masyarakat, ujarnya.

Ia juga menambahkan, padahal ada yang tidak kalah lebih penting yaitu, perbaikan Situs Religi Makam Keramat Opu Daeng Manambon. Karena Pemda Mempawah, memiliki tanggung jawab untuk melestarikan Situs Religi Makam Keramat Opu Daeng Manambon.

“Situs sejarah yang terawat dapat menjadi objek wisata sejarah dan religi, yang potensial memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Namun anehnya Pemda Mempawah, lebih prioritaskan perbaikan kedua lapangan tenis dan rehabilitasi Gedung Candramidi, bukan terhadap perbaikan Situs Religi Makam Keramat Opu Daeng Manambon,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterima redaksi media News Investigasi-86 juga memberikan ruang hak jawab kepada pihak yang disebutkan dalam pemberitaan ini sesuai Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

(Irwandi/Tim).

Pos terkait