KETAPANG,
Kematian seorang warga bernama AG di Nanga Tayap Kabupaten Ketapang, menyisakan luka mendalam pihak keluarga.
Keluarga dan kerabat AG pun meminta pertanggungjawaban atas tewasnya AG, usai ditembak oleh Bripka Agus Rahmadian Anggota Polsek Nanga Tayap
Suhariadi salah satu perwakilan keluarga maupun kerabat dari AG, menegaskan bahwa apa yang menimpa AG bukan sebuah kecelakaan melainkan ia menyebutnya pembunuhan.
“Bukan urusan kecelakaan,urusan tabrakan, ini kan membunuh,”ucap Suhariadi.
Menurut Suhariadi, sebenarnya persoalan ini adalah persoalan kecil. Namun Akiang disebutnya kannya telah menggunakan preman.
“ Oknum anggota Polisi Bernama Agus Rahmadian datang tidak ada perintah dari Kapolsek, ibarat kasarnya itu diperintah Akiang. Polisi dikambing hitamkan Akiang agar mendapatkan Eksa,”ujar Suhariadi.
Suhariadi mengatakan,” andaipun AG merampas hak Akiang, seharusnya Akiang melapor ke Polsek. Kemudian Polsek Nanga Tayap bisa mengeluarkan perintah penangkapan. Tapi ini perintah Akiang saja, sampai oknum anggota datang ke sini,” kata Suhariadi
Ditambahkan Suhariadi,’ bagaimana pun pihak keluarga ataupun kerabat AG meminta keadilan dan meminta pertanggungjawaban Akiang. Kemudian meminta kepolisian untuk mengusut dan memproses sebagaimana mestinya hukum ini ditegakkan “.
Diberitakan sebelumnya, Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Briptu Agus Rahmadian terhadap AG, mendapatkan perhatian khusus dari Kapolda Kalbar Brigjen Pol Pipit Rismanto.
Atas peristiwa tersebut, Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan, bahwa Ia telah menerima laporan dari Kapolres Ketapang atas peristiwa yang terjadi di Nanga Tayap.
“Iya betul, saya sudah dapat laporan dari Kapolres Ketapang,” ujar Brigjen Pol Pipit saat dihubungi wartawan, Sabtu 8 April 2023.
Brigjen Pol Pipit menegaskan, selaku orang nomor satu di institusi kepolisian Kalimantan Barat ini, Ia telah menurunkan tim gabungan ke Kabupaten Ketapang untuk melakukan penanganan dan pengamanan.
“Tim gabungan kami telah turunkan,” kata Brigjen Pol Pipit.
Brigjen Pol Pipit juga memerintahkan untuk tetap mengendalikan situasi di lapangan, serta segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Saya turut berduka-cita atas peristiwa yang terjadi dan tentunya tidak kita inginkan bersama,” pungkas Pipit.
(Tim)