SIDOARJO,
Sebanyak 841 Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan XLI/2 yang menempuh pendidikan di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal), selesai mengikuti Pendidikan Dasar Prajurit (Diksarit) ditandai dengan upacara penutupan yang dipimpin Pejabat Sementara (Pjs) Komandan Puslatdiksarmil Letkol Laut (P) Didi Efendi, S.Sos., M.Tr. Hanla bertempat di lapangan Kawah Candradimuka Puslatdiksarmil Juanda Sidoarjo, Selasa (15/2).
Upacara penutupan para siswa Dikmata yang berjumlah 841 ini terbagi dalam delapan Kompi antara lain Kompi A terdiri 116 siswa, Kompi B terdiri 116 siswa, Kompi C terdiri 116 siswa, Kompi D terdiri 87 siswa, Kompi E terdiri 88 siswa, Kompi F terdiri 116 siswa, Kompi G terdiri 116 siswa dan Kompi H terdiri 87 siswa. Sementara itu bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) Mayor Marinir Wahidi.
Selesai mengikuti upacara penutupan Diksarit, para siswa Dikmata TNI AL ini kemudian akan melanjutkan Pendidikan Dasar Golongan (Diksargol) selama dua bulan yang lokasinya masih di Puslatdiksarmil Juanda. Sementara itu, Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Komandan Sekolah Perwira, Komandan Sekolah Bintara, Komandan Sekolah Tamtama dan para Kadep dan Kama di jajaran Puslatdiksarmil.
Diksarit yang dilaksanakan Pusdiksarmil Kodiklatal ini merupakan salah satu implementasi dalam membentuk prajurit TNI AL yang unggul dan profesional sejak dini atau dasar. Hal ini sesuai dengan prioritas Kepala Staf Angakatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang pertama yakni membangun SDM TNI AL yang unggul.
Dalam sambutanya Pjs Komandan Puslatdiksarmil Letkol Laut (P) Didi Efendi, S.Sos., M.Tr. Hanla menyampaikan sehubungan masih pandemi Covid-19 hingga adanya varian baru Omicron, supaya para siswa Dikmata XLI/2 yang sudah selesai Diksarit ini dan akan melanjutkan Diksargol di Puslatdiksarmil untuk selalu mematuhi protokol kesehatan secara ketat dengan menerapkan 5 M yaitu mencuci tangan secara rutin dengan air yang mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
(Endi Ruhita 65 )
